Perbandingan Hukum Dan Etika Berperang Menurut Alkitab VS Qur’an-Sunnah





A. Hukum Dan Etika Berperang Menurut Ajaran Rasulullah Saw (Qur’an & Sunnah)

Seringkali Kristen menuding Islam sebagai agama sadis yang menyuruh umatnya untuk membunuh orang Kristen secara biadab sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur'an, hal tersebut adalah sebuah pembodohan dan pembohongan agama. Karena ayat-ayat yang berbicara dalam konteks perang terhadap kafir harbi (orang kafir yang melakukan permusuhan) ini hanya berlaku dalam situasi perang, tidak dalam kondisi damai.

Dalam peperangan, teori apapun pasti menyatakan boleh bahkan wajib mengangkat senjata untuk melawan dan memerangi musuh yang dzalim dan terlebih dahulu melakukan penyerangan dan pembunuhan. Jadi, tidak ada yang aneh dalam syariat perang yang diajarkan Al-Qur'an.

Peraturan perang Islam merujuk kepada apa yang telah diterima dalam syariah (hukum Islam) dan fiqih (ilmu hukum Islam) oleh para ulama (cendekiawan Islam) sebagai cara yang benar dalam Islam yang harus dipatuhi oleh para Muslim dalam ketika sedang berperang.

Pada dasarnya berperang dalam ajaran Islam hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan terdesak untuk mempertahankan diri dan tidak pernah digunakan sebagai satu kegiatan menyerang umat lain.[1][2]

Jihad Dalam Al-Qur'an

Dalam Islam, Jihad tidak selalu melulu identik dengan berperang seperti anggapan kebanyakan orang awam. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah membagi Jihad ke dalam empat tingkatan:

a. Jihad melawan hawa nafsu.
b. Jihad melawan Syetan.
c. Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik.
d. Jihad melawan kedzaliman dan bid'ah.

Jihad dalam pengertian perang, bukanlah Jihad membakar gereja dan memberantas umat Kristen sebagaimana yang digambarkan selama ini. Umat Kristen tidak perlu antipati terhadap istilah Jihad dalam Islam. Jihad dalam makna perang disyariatkan terhadap orang-orang yang terlebih dahulu melakukan penyerangan (defensif). Itu pun tidak boleh dilakukan dengan melampaui batas.

¤أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ ¤ [40]¤الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَن يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ¤

"Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar." (QS al-Hajj 39-40)

Perintah Rasulullah (Saw) Dalam Berperang Dan Memperlakukan Tawanan

Kendati dalam Islam Jihad dapat juga diartikan perang, tapi tetap harus menjunjung tinggi akhlak mulia, keadilan, kemanusiaan dan kedamaian. Salah satu contohnya, etika Islam yang telah menggariskan hukum berperang yang salah satunya Dilarang membunuh anak-anak, wanita, bahkan merusak pepohonan.

Salah besar bila menganggap Islam sebagai agama yang tidak menghargai hukum. Faktanya, Islam tidak pernah menyetujui praktek-praktek yang melanggar hukum.
Sebagai contoh, perlakuan terhadap tawanan perang. Islam merupakan agama yang menghindari praktek kekerasan terhadap tawanan perang. Contoh lainnya, Islam menekankan sikap sopan santun dalam pertemuan. Ajaran itu tertuang dalam Alquran, surat Al-Insan ayat 8.

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَى حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan 8)

Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.

“Pagi dan Malam mereka memberikanku roti. Kalau ada seorang Muslim yang memiliki sepotong roti ia akan berbagi denganku,” tulis Ibnu Ishaq, seorang penulis biografi awal Nabi Muhammad SAW, saat mengutip seorang tawanan perang.
Nabi Muhammad SAW juga memberikan perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Itu sebabnya, Nabi membiarkan penyembah berhala Thamamah Al-Hanafi yang tertangkap dalam pertempuran untuk tidak berpindah agama. Nabi lebih memilih meminta para sahabat untuk berdialog bersama Al-Hanafi saat penyembah berhala itu merasa terjamin keselamatannya.

Dalam pertempuran Badar, Nabi Muhammad SAW juga tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak.

“Setelah Perang Badar, para tawanan perang dibawa, di antara mereka adalah Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dia tidak punya baju, jadi Nabi mencari kemeja untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubayy memiliki ukuran yang sama. Selanjutnya, Nabi (saw) memberikannya kepada Al-Abbas untuk dipakai,” (HR Bukhari).

Untuk penjahat perang, Islam punya penilaian sendiri. Penjahat perang tidak dapat dibunuh tanpa alasan yang sah. Islam mengatur dengan ketat persoalan ini.

Hukum Berperang Dalam Islam

Peraturan perang Islam merujuk kepada apa yang telah diterima dalam syariah (hukum Islam) dan fiqih (ilmu hukum Islam) oleh para ulama (cendekiawan Islam) sebagai cara yang benar dalam Islam yang harus dipatuhi oleh para Muslim dalam ketika sedang berperang.

Pada dasarnya berperang dalam ajaran Islam hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan terdesak untuk mempertahankan diri dan tidak pernah digunakan sebagai satu kegiatan menyerang umat lain.[1][2]

Dasar Hukum Berperang

Perundang-undangan tentang berperang terdapat pada dalil di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah (Hadits). Perintah tersebut diantaranya adalah:

Al-Qur'an

- Umat Muslim hanya dibolehkan membunuh, mengusir[3] dan memerangi umat kafir yang telah memerangi mereka terlebih dahulu dan dilarang melampaui batas.[4]
- Dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali umat kafir telah memerangi terlebih dahulu ditempat tersebut.[3]
- Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak adalagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti berperang.[5][6][7]
- Berperang hanya dijalan yang diperintahkan oleh Allah.[8]
- Wajib melindungi orang-orang musyrik yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim.[9]

As-Sunnah

Berikut beberapa peraturan dalam berperang yang harus dipatuhi oleh umat Muslim ketika berperang melawan musuh:[10]

- Dilarang membunuh wanita dan anak-anak,[11][12][13]

- Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit,[10]

- Dilarang membunuh pekerja (orang upahan) dan sipil atau yang tak bersenjata,[14]

- Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.[10]

- Dilarang membakar pepohonan,[10] merusak ladang atau kebun,[15]

- Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan,[10]

- Dilarang menghancurkan desa atau kota,[15]

- Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai,[10]

- Hanya dibolehkan mengusir[3] dan memerangi umat kafir yang telah mengusir dan memerangi terlebih dahulu.[4]

- Dilarang melampaui batas.[4]

- Dilarang berperang di tempat suci, seperti MasjidilHaram, kecuali jika telah diperangi terlebih dahulu ditempat tersebut.[3]

- Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak ada lagi kerusakan di muka bumi, maka diwajibkan untuk berhenti berperang.[5][6][7]

- Berperang hanya di jalan yang diperintahkan oleh Allah, yaitu membela yang lemah dan tertindas, dan menghilangkan kezaliman, penindasan, dan kejahatan. [8]

- Wajib melindungi orang-orang kafir yang meminta perlindungan kepada umat ini.[9]

- Disunnahkan memberikan perawatan terhadap tawanan musuh yang terluka.

- Disunnahkan memberikan pakaian yang layak terhadap tawanan musuh

Nabi Muhammad justru telah menyuruh untuk memberikan Perawatan terhadap tawanan musuh yang terluka. Sejarah mencatat bagaimana saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.



B. Hukum Dan Etika Berperang Menurut Alkitab (Bible) Umat Kristen

Dalam Alkitab (Bibel) sendiri terdapat satu perikop (bab) khusus yang disebut dengan "Hukum Perang", yaitu kitab Ulangan 20:1-20.

Salah satu poin hukum perang dalam Alkitab disebutkan bahwa dalam penyerbuan kepada musuh, terlebih dahulu harus ditawarkan perdamaian. Jika musuh menerima berdamai, maka musuh tersebut harus dijadikan sebagai budak pekerja rodi. Tapi jika musuh tidak mau berdamai, maka harus dikepung dan diperangi habis-habisan. Seluruh penduduk laki-laki harus ditumpas dengan pedang, sedang anak-anak, wanita dan hewan-hewannya boleh dijarah dan dirampas sebagai harta rampasan perang. Untuk beberapa suku lainnya, maka semua yang bernafas harus ditumpas.

Dalam kitab Bilangan, juga disebutkan hukum peperangan, yaitu yang harus dibunuh adalah laki-laki dan perempuan yang sudah pernah bersetubuh. Sedangkan perempuan yang belum pernah bersetubuh (perawan), boleh diambil bagi mereka.

Dalam sejarah Israel, sebagaimana termaktub dalam Alkitab disebutkan bahwa ketika menyerbu Yerikho, Tuhan telah menyerahkan nasib Yerikho kepada Nabi Yosua. Dalam penaklukan Yerikho, maka semua manusia dan hewan ternak ditumpas habis, tak satupun yang dibiarkan hidup. Perlakuan yang sama juga dilakukan Yosua kepada kerajaan Makeda.

Tampak jelas bahwa hukum perang dalam Alkitab itu sangat sadis, keji, bengis dan tidak berprikemanusiaan. Karena itu seharusnya para penghujat Islam berkaca diri terhadap kitabnya yang telah menggariskan konsep perang yang tidak manusiawi.

1. Dibolehkan menyerang dan menjajah bangsa lain dan membantai penduduknya tanpa alasan yang jelas [19] [20] [21]

8. Dibolehkan menyerang dan membantai bangsa lain demi mendapatkan wanita [22]

2. Dibolehkan membantai seluruh manusia yang tidak mengakui Yesus sebagai raja [23]

3. Dibolehkan menyembelih anak-anak beserta seluruh keluarganya [24] [25]

4. Diperbolehkan membangun tempat pembantaian anak-anak [26]

5. Dibolehkan membantai orang-orang yang mengaku nabi [27] [28] [29] [30]

6. Dibolehkan memamerkan mayat musuh dengan menggantungnya pada tiang-tiang [31]

7. Dibolehkan membunuh bawahan untuk merampas istrinya [32]

10. Dibolehkan menculik dan merampas gadis-gadis kota lain [33]

11. Dibolehkan membakar ladang gandum penduduk [34]

12. Dibolehkan menghukum dengan cara memerintahkan saling membantai sesama saudara dan sesama tetangga [35]

13. Dibolehkan membantai penduduk pribumi yang dijajah [36]

14. Dibolehkan membantai orang-orang tua, wanita dan anak-anak [37]

15. Dibolehkan membantai seluruh penduduk yang dijajah dengan tanpa pandang bulu, tua, muda, lelaki, wanita dan anak-anak boleh dibunuh dan dibolehkan membakar kotanya [38] [39] [40]

16. Dibolehkan membantai seluruh makhluk yang bernafas, termasuk hewan [19] [41] [42] [43]

17. Dibolehkan membantai tawanan perang tanpa pandang bulu, tua, muda, lelaki, wanita dan anak-anak, kecuali perawan tidak perlu dibunuh, sebab untuk diperkosa [44] [45]

18. Diperbolehkan memerangi dan membantai seisi kota jika ditemukan seorang saja yang beragama lain [46]

19. Dibolehkan melakukan bunuh diri demi membunuh musuh (bom bunuh diri) [47]

15. Dan masih banyak lagi

Daftar Referensi:

Referensi:

[1]. "Jihad itu bukan suatu nama yang ditujukan dengan sembarangan; ia adalah nama yang diberikan kepada suatu perjuangan yang membulat perlawanan menghadapi kezaliman dan kejahatan di dalam apa pun bentuk atau rupa apa pun menjelma. Bukan satu perbuatan pengganasan yang menggila. Ia mempunyai fungsi material dan moral, yaitu pemeliharaan alam serta isinya dan pemeliharaan peraturan moral di alam." (Sahih Muslim, III, m.s. 938 - Penjelasan)

[2]. "Pedang tidak digunakan secara membabi-buta; ia telah digunakan semata-matanya dengan perasaan keperikemanusiaan untuk bertahan hidup dan (menghilangkan lebih sedikit manusia) demi melindungi umat manusia yang lebih banyak." (ibid. ms. 941 - juga nota penjelasan)

[3]. "...Dan usirlah dari tempat mereka telah MENGUSIR kamu (Mekah); dan kezaliman/fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu.." (Terjemahan QS. Al-Baqarah 191).

[4]. "...Dan berperanglah di jalan Allah terhadap orang-orang yang MEMERANGI kamu, dan janganlah kamu melampaui batas (dalam perang), sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (Terjemahan QS. Al-Baqarah 190).

[5]. "...Sampai tidak ada fitnah/kezaliman lagi dan ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (memusuhi), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim." (Terjemahan QS. Al-Baqarah 193).

[6]. "...Supaya jangan ada fitnah dan kezaliman dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan." (Terjemahan QS. Al-Anfal 39).

[7]. "...Jika mereka bertaubat dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat kepada para miskin, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Pengampun lagi Penyayang." (Terjemahan QS. At-Taubah 5)

[8]. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah untuk membela orang-orang yang lemah, baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak, yang mereka semua berdoa: "Oh Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang Zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami para penolong dari sisi Engkau". (Terjemahan QS. An-Nisā 75)

[9]. "...Dan jika seseorang di antara orang-orang musyrik (kafir) itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui." (Terjemahan QS. At-Taubah 6)

[10]. "Dengarkan, wahai orang-orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat. Jangan membunuh anak-anak, ataupun perempuan, ataupun orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya. Jangan membunuh hewan ternak, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka." (HR.Muslim 1732)

[11]. Rasulullah melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan," (HR Bukhari 3015 dan Muslim 1744).

[12]. Dalam riwayat lain disebutkan, "Rasulullah mengecam keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak," (HR Bukhari 3014 dan Muslim 1744).

[13]. Dari Buraidah r.a, ia berkata, "Rasulullah bersabda, "..jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat dan janganlah membunuh anak-anak." (HR Muslim 1731).

[14]. Hanzhalah Al-Katib berkata,“Pergilah engkau menemui Khalid ibnul Walid, katakan kepadanya bahwa rasulullah memerintahkanmu agar jangan sekali-kali engkau membunuh anak-anak dan pekerja atau upahan atau sipil atau orang yang tak bersenjata.” (HR. Ibnu Majah no. 2842, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 701)

[10]. "Dengarkan, wahai orang-orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat musuh. Jangan membunuh anak-anak, ataupun perempuan, ataupun orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya, terutama pepohonan yang subur. Jangan membunuh hewan ternak musuh, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka." [The Rightly Guided Khalifas" Islamic Web

[11]. Dari 'Abdullah bin 'Umar r.a, ia berkata, "Aku mendapati seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah peperangan bersama rasulullah S.A.W Kemudian dia melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan," (HR Bukhari 3015 dan Muslim 1744).

[12]. Dalam riwayat lain disebutkan, "Rasulullah S.A.W mengecam keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak," (HR Bukhari 3014 dan Muslim 1744).

[13]. Dari Buraidah r.a, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda, "Berperanglah fi sabilillah dengan menyebut nama Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah dan jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat dan janganlah membunuh anak-anak." (HR Muslim 1731).

[14]. Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata, “Ulama sepakat mengamalkan hadits ini dalam masalah tidak bolehnya membunuh wanita dan anak-anak bila mereka tidak turut berperang. Namun ulama berbeda pendapat bila mereka (wanita dan anak-anak ini) ikut berperang. Jumhur ulama secara keseluruhan berpendapat bila mereka ikut berperang maka mereka dibunuh.” (Ikmalul Mu’lim bi Fawa`id Muslim, 6/48)

[15]. Hanzhalah Al-Katib berkata, “Kami berperang bersama rasulullah S.A.W, lalu kami melewati seorang wanita yang terbunuh yang tengah dikerumuni oleh manusia. Mengetahui hal itu, rasulullah S.A.W bersabda: “Wanita ini tidak turut berperang di antara orang-orang yang berperang.” Kemudian dia berkata kepada seseorang, “Pergilah engkau menemui Khalid ibnul Walid, katakan kepadanya bahwa rasulullah S.A.W memerintahkanmu agar jangan sekali-kali engkau membunuh anak-anak dan pekerja/orang upahan.” (HR. Ibnu Majah no. 2842, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 701)

[16]. Musnad Ahmad bin Hanbal.

[17]. Yahya meriwayatkan padaku dari Malik bahwa, ia mendengar bahwa Umar bin Abd al-Aziz menulis kepada salah satu dari gubernur, "Telah diturunkan kepada kita bahwa ketika rasulullah S.A.W mengirim seseorang pada perayaan kemenangan atas penyerangan, ia akan mengatakan kepada mereka, 'Buatlah serangan anda atas nama Allah dengan jalan yang diridhoi Allah. Perangilah semua orang yang menyangkal Allah. Jangan mencuri harta rampasan perang, dan jangan berkhianat. Jangan mencincang mayat dan jangan membunuh anak-anak 'Ucapkan keseluruh tentaramu, In sya Allah.. Salam bagimu." Malik Muwatta Book 21, Number 21.3.11

[18].  Hadits riwayat Bukhari, Sunan Abu Dawud.

[19]. Yosua 8:23-28

(23) Tetapi raja Ai ditangkap mereka hidup-hidup dan dihadapkan kepada Yosua.

(24) Segera sesudah orang Israel selesai membunuh seluruh penduduk kota Ai di padang terbuka ke mana orang Israel mengejar mereka, dan orang-orang ini semuanya tewas oleh mata pedang sampai orang yang penghabisan, maka seluruh Israel kembali ke Ai dan memukul kota itu dengan mata pedang.

(25) Jumlah semua orang yang tewas pada hari itu, baik laki-laki maupun perempuan, ada dua belas ribu orang, semuanya orang Ai.

(26) Dan Yosua tidak menarik tangannya yang mengacungkan lembing itu, sebelum seluruh penduduk kota Ai ditumpasnya.

(27) Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua.

(28) Yosua membakar Ai dan membuatnya menjadi timbunan puing untuk selama-lamanya, menjadi tempat yang tandus sampai sekarang.

[20]. Yosua 10:8-42

(8) Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau."

(9) Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba, setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal.

(10) Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda.

(11) Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.

(12) Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"

(13) Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.

(14) Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.

(15) Kemudian Yosua dan seluruh orang Israel yang menyertainya pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.

(16) Kelima raja itu melarikan diri dan bersembunyi di dalam gua di Makeda.

(17) Kepada Yosua dikabarkan, demikian: "Kelima raja itu telah ditemukan bersembunyi di dalam gua di Makeda."

(18) Lalu berkatalah Yosua: "Gulingkanlah batu-batu yang besar ke mulut gua itu dan tempatkanlah di sana orang untuk menjaga mereka.

(19) Tetapi kamu, janganlah kamu berhenti, kejarlah musuhmu dan hantamlah barisan belakangnya; janganlah biarkan mereka masuk ke dalam kota-kota mereka, sebab TUHAN, Allahmu, menyerahkan mereka kepadamu!"

(20) Setelah Yosua dan orang Israel selesai menimbulkan kekalahan yang besar sekali di antara mereka, sampai mereka dihancurkan sama sekali--beberapa orang dari mereka dapat lolos dan masuk ke kota-kota yang diperkuat

(21) pulanglah seluruh bangsa itu dengan selamat kepada Yosua ke tempat perkemahan, di Makeda. Tidak ada seorangpun yang berani melemparkan kata-kata ancaman terhadap orang Israel.

(22) Kemudian berkatalah Yosua: "Bukalah mulut gua dan keluarkanlah kelima raja itu dari dalam dan bawa kepadaku."

(23) Dilakukan oranglah demikian, kelima raja itu dikeluarkan dari gua itu dan dibawa kepadanya: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon.

(24) Setelah raja-raja itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: "Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini." Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya ke atas tengkuk raja-raja itu.

(25) Lalu berkatalah Yosua kepada mereka: "Janganlah takut dan janganlah tawar hati, kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab secara itulah akan dilakukan TUHAN kepada semua musuhmu, yang kamu perangi."

(26) Sesudah itu Yosua membunuh raja-raja itu, dan menggantung mereka pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam.

(27) Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang.

(28) Pada hari itu Yosua merebut Makeda dan kota itu dipukulnya dengan mata pedang, juga rajanya; kota itu dan semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpasnya, tidak ada seorangpun yang dibiarkannya lolos, dan raja Makeda, diperlakukannya seperti telah diperlakukannya raja Yerikho.

(39) Negeri itu beserta rajanya dan segala kotanya direbutnya, dan dipukul dengan mata pedang. Semua makhluk yang ada di dalamnya ditumpas mereka, tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos; seperti yang dilakukannya terhadap Hebron, demikianlah dilakukan terhadap Debir beserta rajanya, sama seperti yang dilakukannya terhadap Libna beserta rajanya.

(40) Demikianlah Yosua mengalahkan seluruh negeri itu, Pegunungan, Tanah Negeb, Daerah Bukit dan Lereng Gunung, beserta semua raja mereka. Tidak seorangpun yang dibiarkannya lolos, tetapi ditumpasnya semua yang bernafas, seperti yang diperintahkan TUHAN, Allah Israel.

(41) Yosua menewaskan mereka dari Kadesh-Barnea sampai Gaza, juga seluruh tanah Gosyen sampai Gibeon.

(42) Semua raja ini dan negeri mereka telah dikalahkan Yosua sekaligus, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN, Allah Israel.

[21]. Yosua 12:7-24

(7) Inilah raja negeri yang dikalahkan oleh Yosua dan oleh orang Israel di sebelah barat sungai Yordan, dari Baal-Gad di lembah gunung Libanon sampai Pegunungan Gundul, yang mendaki ke arah Seir--negeri ini diberikan Yosua kepada suku-suku Israel menjadi miliknya, menurut pembagiannya,

(8) di Pegunungan, di Daerah Bukit, di Araba-Yordan, di Lereng Gunung, di Padang Gurun dan di Tanah Negeb, yakni di negeri orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus--:

(9) Raja negeri Yerikho, satu; raja negeri Ai, di sebelah Betel, satu;

(10) raja negeri Yerusalem, satu; raja negeri Hebron, satu;

(11) raja negeri Yarmut, satu; raja negeri Lakhis, satu;

(12) raja negeri Eglon, satu; raja negeri Gezer, satu;

(13) raja negeri Debir, satu; raja negeri Geder, satu;

(14) raja negeri Horma, satu; raja negeri Arad, satu;

(15) raja negeri Libna, satu; raja negeri Adulam, satu;

(16) raja negeri Makeda, satu; raja negeri Betel, satu;

(17) raja negeri Tapuah, satu; raja negeri Hefer, satu;

(18) raja negeri Afek, satu; raja negeri Lasaron, satu;

(19) raja negeri Madon, satu; raja negeri Hazor, satu;

(20) raja negeri Simron Meron, satu; raja negeri Akhsaf, satu;

(21) raja negeri Taanakh, satu; raja negeri Megido, satu;

(22) raja negeri Kedesh, satu; raja negeri Yokneam di dekat gunung Karmel, satu;

(23) raja negeri Dor di tanah bukit Dor, satu; raja negeri Goyim di Galilea, satu;

(24) raja negeri Tirza, satu; jadi jumlah semua raja itu, tiga puluh satu orang.

[22]. 1 Samuel 18:20-28

(20) Tetapi Mikhal, anak perempuan Saul, jatuh cinta kepada Daud; ketika hal itu diberitahukan kepada Saul, maka iapun menyetujuinya;

(21) sebab pikir Saul: "Baiklah Mikhal kuberikan kepadanya; biarlah ia menjadi jerat bagi Daud, dan biarlah tangan orang Filistin memukul dia!" Lalu berkatalah Saul kepada Daud untuk kedua kalinya: "Pada hari ini engkau boleh menjadi menantuku."

(22) Lagi Saul memerintahkan kepada para pegawainya: "Katakanlah kepada Daud dengan diam-diam, demikian: Sesungguhnya, raja suka kepadamu dan para pegawainya mengasihi engkau; maka sebab itu, jadilah engkau menantu raja."

(23) Lalu para pegawai Saul menyampaikan perkataan itu kepada Daud, tetapi Daud menjawab: "Perkara ringankah pada pemandanganmu menjadi menantu raja? Bukankah aku seorang yang miskin dan rendah?"

(24) Para pegawai Saul memberitahukan kepada raja, katanya: "Demikianlah jawab yang diberi Daud."

(25) Kemudian berkatalah Saul: "Beginilah kamu katakan kepada Daud: Raja tidak menghendaki mas kawin selain dari seratus kulit khatan orang Filistin sebagai pembalasan kepada musuh raja." Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.

(26) Ketika para pegawainya memberitahukan perkataan itu kepada Daud, maka setujulah Daud menjadi menantu raja. Waktunya belum genap,

(27) tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.

(28) Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.

[23]. “Akan tetapi semua seteruKu ini, yang tidak suka Aku menjadi rajanya, bawalah mereka kemari dan BUNUHLAH mereka di depan mataKu.” (Lukas 19:27)
[24]. 2 Raja Raja 10:1-11

(1) Ahab mempunyai tujuh puluh orang anak laki-laki di Samaria. Yehu menulis surat, dan mengirimnya ke Samaria, kepada pembesar kota itu, kepada para tua-tua dan kepada para pengasuh anak-anak Ahab, bunyinya:

(2) Sekarang, segera sesudah surat ini sampai kepadamu, kamu yang mempunyai anak-anak tuanmu di bawah pengawasanmu, lagipula mempunyai kereta dan kuda dan kota yang berkubu serta senjata,

(3) maka pilihlah seorang yang terbaik dan yang paling tepat dari antara anak-anak tuanmu, lalu dudukkanlah dia di atas takhta ayahnya, kemudian berperanglah membela keluarga tuanmu."

(4) Tetapi mereka sangat takut dan berkata: "Sedangkan kedua raja itu tidak dapat bertahan menghadapinya, bagaimana mungkin kita ini dapat bertahan?"

(5) Sebab itu kepala istana dan kepala kota, juga para tua-tua dan para pengasuh mengirim pesan kepada Yehu, bunyinya: "Kami ini hamba-hambamu dan segala yang kaukatakan kepada kami akan kami lakukan; kami tidak hendak mengangkat seseorang menjadi raja; lakukanlah apa yang baik menurut pemandanganmu."

(6) Kemudian Yehu menulis surat untuk kedua kalinya kepada mereka, bunyinya: "Jika kamu memihak kepadaku dan mau menurut perkataanku, ambillah kepala anak-anak tuanmu dan datanglah kepadaku besok kira-kira waktu ini ke Yizreel." Adapun ketujuh puluh anak raja itu tinggal bersama-sama orang-orang besar di kota itu, yang mendidik mereka.

(7) Tatkala surat itu sampai kepada mereka, mereka mengambil anak-anak raja itu, menyembelih ketujuh puluh orang itu, menaruh kepala orang-orang itu ke dalam keranjang dan mengirimkan semuanya kepada Yehu di Yizreel.

(8) Ketika suruhan datang memberitahukan kepadanya: "Telah dibawa orang kepala anak-anak raja itu," berkatalah Yehu: "Susunlah semuanya menjadi dua timbunan di depan pintu gerbang sampai pagi."

(9) Pada paginya keluarlah Yehu, berdirilah ia, lalu berkata kepada segenap orang banyak: "Kamu ini tidak bersalah. Memang akulah yang telah mengadakan persepakatan melawan tuanku dan telah membunuh dia; tetapi semua orang ini, siapakah yang membunuh mereka?

(10) Ketahuilah sekarang, bahwa firman TUHAN yang telah diucapkan TUHAN tentang keluarga Ahab, tidak ada yang tidak dipenuhi, TUHAN telah melakukan apa yang difirmankan-Nya dengan perantaraan Elia, hamba-Nya."

(11) Lalu Yehu membunuh semua orang yang masih tinggal dari keluarga Ahab yang di Yizreel, juga semua orang besarnya, orang-orang kepercayaannya dan imam-imamnya; tidak ada padanya seorangpun yang ditinggalkan Yehu hidup.

[25]. 2 Raja Raja 2:23-24

(26) Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"

(25) Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.

[26]. 'Dirikanlah bagi anak-anak tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota." (Yesaya 14:21)

[27].  “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau” (Matius 23:37)

[28]. “Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku" (1 Raja Raja 19:14)

[29]. “Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar”. (Nehemia 9:26)

[30]. 1 Raja Raja 18:10-40

(10) Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada bangsa atau kerajaan, yang tidak didatangi suruhan tuanku Ahab untuk mencari engkau. Dan apabila orang berkata: Ia tidak ada, maka ia menyuruh kerajaan atau bangsa itu bersumpah, bahwa engkau tidak ditemukan di sana.

(11) Dan sekarang engkau berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada.

(12) Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN.

(13) Tidakkah diberitahukan kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi TUHAN, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi TUHAN dalam gua, lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka?

(14) Dan sekarang, mengapa engkau ini berkata: Pergilah, katakan kepada tuanmu: Elia ada! Ia pasti akan membunuh aku."

(15) Jawab Elia: "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang kulayani, sesungguhnya hari ini juga aku akan memperlihatkan diri kepadanya."

(16) Lalu pergilah Obaja menemui Ahab dan memberitahukan hal itu kepadanya. Kemudian Ahab pergi menemui Elia.

(17) Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya: "Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"

(18) Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.

(19) Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."

(20) Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan nabi-nabi itu ke gunung Karmel.

(21) Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata: "Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu tidak menjawabnya sepatah katapun.

(22) Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat ratus lima puluh orang banyaknya.

sampai dengan...

(40) Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.

[31]. “Sesudah itu Yosua membunuh raja-raja itu, dan menggantung mereka pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam” (Yosua 10:26)

[32]. 2 Samuel 11:6-26

(6) Lalu Daud menyuruh orang kepada Yoab mengatakan: "Suruhlah Uria, orang Het itu, datang kepadaku." Maka Yoab menyuruh Uria menghadap Daud.

(7) Ketika Uria masuk menghadap dia, bertanyalah Daud tentang keadaan Yoab dan tentara dan keadaan perang.

(8) Kemudian berkatalah Daud kepada Uria: "Pergilah ke rumahmu dan basuhlah kakimu." Ketika Uria keluar dari istana, maka orang menyusul dia dengan membawa hadiah raja.

(9) Tetapi Uria membaringkan diri di depan pintu istana bersama-sama hamba tuannya dan tidak pergi ke rumahnya.

(10) Diberitahukan kepada Daud, demikian: "Uria tidak pergi ke rumahnya." Lalu berkatalah Daud kepada Uria: "Bukankah engkau baru pulang dari perjalanan? Mengapa engkau tidak pergi ke rumahmu?"

(11) Tetapi Uria berkata kepada Daud: "Tabut serta orang Israel dan orang Yehuda diam dalam pondok, juga tuanku Yoab dan hamba-hamba tuanku sendiri berkemah di padang; masakan aku pulang ke rumahku untuk makan minum dan tidur dengan isteriku? Demi hidupmu dan demi nyawamu, aku takkan melakukan hal itu!"

(12) Kata Daud kepada Uria: "Tinggallah hari ini di sini. Besok aku akan melepas engkau pergi." Jadi Uria tinggal di Yerusalem pada hari itu. Keesokan harinya

(13) Daud memanggil dia untuk makan dan minum dengan dia, dan Daud membuatnya mabuk. Pada waktu malam keluarlah Uria untuk berbaring tidur di tempat tidurnya, bersama-sama hamba-hamba tuannya. Ia tidak pergi ke rumahnya.

(14) Paginya Daud menulis surat kepada Yoab dan mengirimkannya dengan perantaraan Uria.

(15) Ditulisnya dalam surat itu, demikian: "Tempatkanlah Uria di barisan depan dalam pertempuran yang paling hebat, kemudian kamu mengundurkan diri dari padanya, supaya ia terbunuh mati

(16) Pada waktu Yoab mengepung kota Raba, ia menyuruh Uria pergi ke tempat yang diketahuinya ada lawan yang gagah perkasa.

(17) Ketika orang-orang kota itu keluar menyerang dan berperang melawan Yoab, maka gugurlah beberapa orang dari tentara, dari anak buah Daud; juga Uria, orang Het itu, mati.

(18) Kemudian Yoab menyuruh orang memberitahukan kepada Daud jalannya pertempuran itu.

(19) Ia memerintahkan kepada suruhan itu, demikian: "Jika engkau sudah selesai mengabarkan jalannya pertempuran itu kepada raja,

(20) dan jikalau raja menjadi geram dan berkata kepadamu: Mengapa kamu demikian dekat ke kota itu untuk berperang? Tidakkah kamu tahu, bahwa orang akan memanah dari atas tembok?

(21) Siapakah yang menewaskan Abimelekh bin Yerubeset? Bukankah seorang perempuan menimpakan batu kilangan kepadanya dari atas tembok, sehingga ia mati di Tebes? Mengapa kamu demikian dekat ke tembok itu? --maka haruslah engkau berkata: Juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

(22) Lalu pergilah suruhan itu dan sesampainya ia memberitahukan kepada Daud segala yang diperintahkan Yoab kepadanya.

(23) Suruhan itu berkata kepada Daud: "Orang-orang itu lebih kuat dari pada kami dan keluar menyerang kami di padang. Tetapi kami mendesak mereka kembali sampai ke lobang pintu gerbang.

(24) Pada waktu itu pemanah-pemanah menembak kepada hamba-hambamu dari atas tembok, sehingga beberapa dari hamba raja mati; juga hambamu Uria, orang Het itu, sudah mati."

(25) Kemudian berkatalah Daud kepada suruhan itu: "Beginilah kaukatakan kepada Yoab: Janganlah sebal hatimu karena perkara ini, sebab sudah biasa pedang makan orang ini atau orang itu. Sebab itu perhebatlah seranganmu terhadap kota itu dan runtuhkanlah itu. Demikianlah kau harus kuatkan hatinya!"

(26) Ketika didengar isteri Uria, bahwa Uria, suaminya, sudah mati, maka merataplah ia karena kematian suaminya itu.

[33]. Hakim Hakim 21:14-24

(14) Pada waktu itu kembalilah suku Benyamin, dan kepada mereka diberikan perempuan-perempuan yang telah dibiarkan hidup dari antara perempuan Yabesh-Gilead; tetapi belum cukup juga jumlahnya bagi mereka.

(15) Maka bangsa itu merasa kasihan kepada suku Benyamin, karena TUHAN telah membuat keretakan di antara suku-suku Israel.

(16) Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin."

(17) Lagi kata mereka: "Warisan orang-orang yang terluput itu haruslah tetap tinggal pada suku Benyamin, supaya jangan ada suku yang terhapus dari antara orang Israel.

(18) Tetapi kita ini tidak dapat memberikan isteri kepada mereka dari anak-anak perempuan kita." Sebab orang-orang Israel telah bersumpah, demikian: "Terkutuklah orang yang memberikan isteri kepada suku Benyamin!"

(19) Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona."

(20) Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.

(21) Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.

(22) Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah."

(23) Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana.

(24) Pada waktu itu pergilah orang Israel dari sana, masing-masing menurut suku dan kaumnya; mereka masing-masing berangkat dari sana ke milik pusakanya.

[34]. Hakim Hakim 15:1-5

(1) Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum, pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing, serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.

(2) Kata ayah perempuan itu: "Aku telah menyangka, bahwa engkau benci sama sekali kepadanya, sebab itu aku memberikannya kepada kawanmu. Bukankah adiknya lebih cantik dari padanya? Baiklah kauambil itu bagimu sebagai gantinya."

(3) Lalu kata Simson kepadanya: "Sekali ini aku tidak bersalah terhadap orang Filistin, apabila aku mendatangkan celaka kepada mereka."

(4) Maka pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.

(5) Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.

[35]. Keluaran 32:26-29

(26) maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.

(27) Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."

(28) Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.

(29) Kemudian berkatalah Musa: "Baktikanlah dirimu mulai hari ini kepada TUHAN, masing-masing dengan membayarkan jiwa anaknya laki-laki dan saudaranya--yakni supaya kamu diberi berkat pada hari ini."

[36]. Hakim Hakim 1:1-8

(1) Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?"

(2) Firman TUHAN: "Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya."

(3) Lalu berkatalah Yehuda kepada Simeon, saudaranya itu: "Majulah bersama-sama dengan aku ke bagian yang telah diundikan kepadaku dan baiklah kita berperang melawan orang Kanaan, maka akupun akan maju bersama-sama dengan engkau ke bagian yang telah diundikan kepadamu." Lalu Simeon maju bersama-sama dengan dia.

(4) Maka majulah suku Yehuda, lalu TUHAN menyerahkan orang Kanaan dan orang Feris ke dalam tangan mereka, dan mereka memukul kalah orang-orang itu dekat Bezek, sepuluh ribu orang banyaknya.

(5) Di Bezek mereka menjumpai Adoni-Bezek dan berperang melawan dia, dan mereka memukul kalah orang Kanaan dan orang Feris.

(6) Tetapi Adoni-Bezek melarikan diri, lalu mereka mengejarnya, menangkapnya dan memotong ibu jari dari tangannya dan dari kakinya.

(7) Kata Adoni-Bezek: "Ada tujuh puluh raja dengan terpotong ibu jari tangan dan kakinya memungut sisa-sisa makanan di bawah mejaku; sesuai dengan yang kulakukan itu, demikianlah dibalaskan Allah kepadaku." Kemudian ia dibawa ke Yerusalem dan mati di sana.

(8) Sesudah itu bani Yehuda berperang melawan Yerusalem, merebutnya lalu memukulnya dengan mata pedang dan memusnahkan kota itu dengan api.

[37]. Yehezkiel 9:4-7

(4) Firman TUHAN kepadanya: "Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana."

(5) Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: "Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan.

(6) Orang-orang tua, teruna-teruna dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!" Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci.

(7) Kemudian firman-Nya kepada mereka: "Najiskanlah Bait Suci itu dan penuhilah pelataran-pelatarannya dengan orang-orang yang terbunuh. Pergilah!" Mereka pergi ke luar dan memukuli orang-orang sampai mati di dalam kota.

12. Dibolehkan membantai seluruh penduduk yang dijajah dengan tanpa pandang bulu (tua, muda, lelaki, wanita dan anak-anak boleh dibunuh) dan dibolehkan membakar kotanya

[38]. Hakim Hakim 18:27-29

(27) Lalu bani Dan, dengan membawa barang-barang yang dibuat Mikha, juga imamnya, mendatangi Lais, yakni rakyat yang hidup dengan aman dan tenteram. Mereka memukul orang-orang itu dengan mata pedang dan kotanya dibakar.

(28) Tidak ada orang yang datang menolong, sebab kota itu jauh dari Sidon dan orang-orang kota itu tidak bergaul dengan siapapun juga. Letak kota itu di lembah Bet-Rehob. Kemudian bani Dan membangun kota itu kembali dan diam di sana.

(29) Mereka menamai kota itu Dan, menurut nama bapa leluhur mereka, yakni Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais.

[39]. Ulangan 2:31-36

(31) Lalu TUHAN berfirman kepadaku: Ketahuilah, Aku mulai menyerahkan Sihon dan negerinya kepadamu. Mulailah menduduki negerinya supaya menjadi milikmu.

(32) Kemudian Sihon dan seluruh tentaranya maju mendatangi kita, untuk berperang dekat Yahas,

(33) tetapi TUHAN, Allah kita, menyerahkan dia kepada kita, sehingga kita mengalahkan dia dengan anak-anaknya dan seluruh tentaranya.

(34) Pada waktu itu kita merebut segala kotanya dan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki dan perempuan serta anak-anak. Tidak ada seorangpun yang kita biarkan terluput;

(35) hanya hewan kita rampas bagi kita sendiri, seperti juga jarahan dari kota-kota yang telah kita rebut.

(36) Mulai dari Aroer, di tepi sungai Arnon, dan kota di lembah itu, sampai Gilead tidak ada kota yang bentengnya terlalu kuat bagi kita; sebab TUHAN, Allah kita, menyerahkan semuanya kepada kita.

[40]. Ulangan 3:3-7

(3) Dan TUHAN, Allah kita, menyerahkan juga Og, raja Basan, beserta seluruh tentaranya ke dalam tangan kita dan kita mengalahkan dia, sehingga tidak seorangpun luput.

(4) Pada waktu itu kita merebut segala kotanya; tidak ada kota yang tidak kita rampas dari pada mereka: enam puluh kota, seluruh wilayah Argob, kerajaan Og di Basan.

(5) Semuanya itu adalah kota berkubu, dengan tembok yang tinggi-tinggi, dengan pintu-pintu gerbang dan palang-palangnya; lain dari pada itu sangat banyak kota yang tidak berkubu.

(6) Kita menumpas seluruh penduduknya, seperti yang kita lakukan terhadap Sihon, raja Hesybon, dengan menumpas penduduk setiap kota: laki-laki, perempuan dan anak-anak.

(7) Tetapi segala hewan dan jarahan dari kota-kota itu kita rampas bagi kita sendiri.

[41]. "Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas". (Ulangan 20:16)

[42]. “Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta maupun keledai.” (1 Samuel 15:3)

[43]. “Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun muda, sampai kepada lembu, domba dan keledai" (Yosua 6:21)

[44]. Bilangan 31:13-18

(13) Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka.

(14) Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,

(15) dan Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?

(16) Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.

(17) Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.

(18) Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.

[45]. Hakim Hakim 21:9-12

(9) Lalu diperiksa jumlah bangsa itu, dan tampaklah tidak hadir seorangpun dari penduduk Yabesh-Gilead.

(10) Maka perkumpulan itu menyuruh ke situ dua belas ribu orang dari orang-orang gagah perkasa dengan memerintahkan kepada mereka, demikian: "Pergilah, pukullah penduduk Yabesh-Gilead dengan mata pedang, juga perempuan-perempuan dan anak-anak.

(11) Tetapi perbuatlah begini: hanya semua laki-laki sajalah dan semua perempuan yang telah pernah tidur dengan laki-laki harus kamu tumpas."

(12) Mereka menjumpai di antara penduduk Yabesh-Gilead empat ratus orang anak gadis, perawan yang belum pernah tidur dengan orang laki-laki, lalu gadis-gadis itu dibawa mereka ke perkemahan di Silo, di tanah Kanaan.

[45] Ulangan 13:13-18

(13) Ada orang-orang dursila tampil dari tengah-tengahmu, yang telah menyesatkan penduduk kota mereka dengan berkata: Mari kita berbakti kepada allah lain yang tidak kamu kenal,

(14) maka haruslah engkau memeriksa, menyelidiki dan menanyakan baik-baik. Jikalau ternyata benar dan sudah pasti, bahwa kekejian itu dilakukan di tengah-tengahmu,

(15) maka bunuhlah dengan mata pedang penduduk kota itu, dan tumpaslah dengan mata pedang kota itu serta segala isinya dan hewannya.

(16) Seluruh jarahan harus kaukumpulkan di tengah-tengah lapangan dan harus kaubakar habis kota dengan seluruh jarahan itu sebagai korban bakaran yang lengkap bagi TUHAN, Allahmu. Semuanya itu akan tetap menjadi timbunan puing untuk selamanya dan tidak akan dibangun kembali.

(17) Dari barang-barang yang dikhususkan itu janganlah apapun melekat pada tanganmu, supaya TUHAN berhenti dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, menunjukkan belas kasihan-Nya kepadamu, mengasihani engkau dan membuat jumlahmu banyak, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

(18) Sebab dengan demikian engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, untuk berpegang pada segala perintah-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan melakukan apa yang benar di mata TUHAN, Allahmu."

[47]. Hakim Hakim 16:23-31

(23) Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita."

(24) Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka, sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita."

(25) Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.

(26) Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."

(27) Adapun gedung itu penuh dengan laki-laki dan perempuan; segala raja kota orang Filistin ada di sana, dan di atas sotoh ada kira-kira tiga ribu orang laki-laki dan perempuan, yang menonton lawak Simson itu.

(28) Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: "Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin."

(29) Kemudian Simson merangkul kedua tiang yang paling tengah, penyangga rumah itu, lalu bertopang kepada tiang yang satu dengan tangan kanannya dan kepada tiang yang lain dengan tangan kirinya.

(30) Berkatalah Simson: "Biarlah kiranya aku mati bersama-sama orang Filistin ini." Lalu membungkuklah ia sekuat-kuatnya, maka rubuhlah rumah itu menimpa raja-raja kota itu dan seluruh orang banyak yang ada di dalamnya. Yang mati dibunuhnya pada waktu matinya itu lebih banyak dari pada yang dibunuhnya pada waktu hidupnya.

(31) Sesudah itu datanglah ke sana saudara-saudaranya dan seluruh keluarganya, mereka mengangkat dia dan membawanya dari sana, lalu menguburkannya di antara Zora dan Esytaol di dalam kubur Manoah, ayahnya. Dia memerintah sebagai hakim atas orang Israel dua puluh tahun lamanya.



Share on Google Plus

About General Chang Yuchun

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar